Senin, 05 Maret 2012

kami para wanita


kami, para wanita sungguh
sebenarnya tau...
Kami, para wanita sungguh
sebenarnya tau bahwa kalian
bukanlah tokoh romantis yang dapat
melukis seperti Jack Dawson dalam
Titanic, maka itu kami tidak pernah
minta kalian melukis wajah kami
dengan indah, paling tidak saat kami
minta kalian menggambar wajah
kami , gambarlah, meskipun hasil
akhirnya akan seperti Jayko adik
perempuan Giant dalam film
Doraemon, tapi kami tahu, kalian
berusaha.
Kami, para wanita sungguh
sebenarnya tau bahwa kalian bukan
peramal seperti Dedi Corbuzier yang
dapat menebak isi pikiran kami atau
apa yang kami inginkan saat kami
hanya terdiam dan memasang wajah
bosan, tapi saat itu kami hanya ingin
tau, sesabar apakah kalian
menghadapi kami jika kami sedang
sangat menyebalkan seperti itu, kami
tidak minta kalian mampu menebak
keinginan kami, setidaknya
bersabarlah pada kami dengan terus
bertanya “jadi sekarang maunya
gimana?”
Kami, para wanita sungguh
sebenarnya tau bahwa kalian
bukanlah penyair sekaliber Kahlil
Gibran atau yang mampu
menceritakan kisah romantis seperti
Shakespear, maka itu kami pun tidak
meminta kalian mengirimi kami puisi
cinta berisi kalimat angan-angan nan
indah setiap hari atau setiap minggu,
tapi setidaknya mengertilah bahwa
setelah menonton film korea yang
amat romantis itu, kami sangat
berandai-andai kekasih kami dapat
melakukan yang sama, meskipun isi
puisi tersebut tidak sebagus kahlil
Gibran, kami akan sangat senang –
sungguh- jika kalian mengirimkannya
dengan tulus dan niat. (bahkan
meskipun ujungnya terdapat “hehe,
aneh ya?”, kami akan benar-benar
melayang, tuan)
Kami, para wanita sungguh
sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah
setampan Leonardo Dicaprio, tapi
tolong mengertilah itu sama sekali
bukan masalah bagi kami, saat kami
memuja-muja pemuda seperti itu,
itulah pujian dan pujaan, tapi hati
kami sungguhnya telah terikat oleh
kalian, tuan. Mungkin saat itu kami
hanya ingin tau apa pendapat kalian
jika kami jatuh cinta pada orang lain,
semacam mengukur tingkat
kecemburuan kalian.
Kami, para wanita sungguh
sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah
semenakjubkan John Nash atau
sebrillian Isaac Newton, namun kami
sebenarnya sangat menghargai
bantuan kecil dari kalian meskipun
hanya membantu mencarikan artikel
dari internet, kami ingin menunjukkan
pada kalian bahwa kalian lebih kami
percayakan daripada Newton atau
Galileo.
Kami, para wanita sungguh
sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah
segagah Achilles pada film Troy, maka
itu kami tidak pernah minta kalian
mengikuti program peng six-pack an
tubuh atau kontes L-men . Namun
dengan kalian berhenti dan tidak
pernah merokok, kami sangat akan
memilih kalian dari Achilles manapun.
Menyuruh kalian berhenti merokok
adalah untuk meyakinkan diri kami
bahwa kalian lebih gagah dari Achilles
(karena tentu kalian akan kalah
beradu pedang dengan Achilles
bukan?).
Kami, para wanita sungguh
sebenarnya tau bahwa kalian bukan
Pangeran denga kuda putih yang akan
melawan naga demi kami, karena
kami pun bukan putri tidurnya, dan
maka dari itu kami tidak pernah minta
kalian melawan preman pasar yang
pernah menggoda kami waktu lalu,
tapi setidaknya, mengertilah tanpa
kami harus minta, saat hujan lebat
datang dan dirumah sedang mati
lampu dan ayah ibu belum datang,
kami hanya dapat mengandalkan
kalian, maka itu temani kami walau
hanya dengan sms dan telepon,
karena menurut kami, berbincang
dengan kalian adalah melegakan,
maka itu jangan tradeoff (tukar)
keadaan seperti itu dengan Game PES
2010 terbaru kalian itu (sangat
mengesalkan!)
Kami, para wanita sungguh
sebenarnya tau bahwa kalian
bukanlah bayi yang harus diingatkan
hal ini dan itu setiap waktunya, tapi
mengertilah bahwa kami sangat
merisaukan anda, kenapa kami
mengingatkan kalian makan atau
sembahyang, itu karena tepat saat itu,
kami baru saja hendak makan atau
sembahyang, maka itu saat kalian
bertanya kembali atau mengingatkan
kembali, kami akan jawab “iya, bentar
lagi nih”
Kami, para wanita tau kalian bukanlah
Romi Rafael yang pandai menyulap
saputangan menjadi bunga, maka itu
kami tidak pernah meminta hal hal
semacam itu, namun mengertilah
bahwa melihat bunga rose di
pinggiran jalan itu menggoda hati
kami, bahkan meski kami tidak suka
bunga, pemberian kalian akan
menjadi hal yang kami sukai, karena
kami sebenarnya hanya sangat ingin
menyimpan kalian saat itu, setelah
malam kalian antar kami pulang,
namun kami tahu kita harus berpisah
saat itu.
Kami, para wanita tau kalian bukanlah
Mr. Bean yang dapat membuat kami
tertawa terbahak saat sedang bosan,
maka itu jangan coba-coba menjadi
juru selamat untuk mencoba
membuat kami tertawa saat itu,
karena kami tau kalian tidak mampu
sekocak Mr. Bean dan malah hanya
akan memperkeruh suasana, yang
kami inginkan saat itu hanyalah
memastikan kalian ada disamping
kami saat masa- masa sulit meski
hanya dengan senyuman
menenangkan.
Kami, para wanita juga tau kalian
bukanlah pemuda seperti Edward
Cullen yang akan segera datang
dengan Volvo saat kami diganggu oleh
preman jalanan, namun setidaknya,
pastikan kami aman bersama kalian
saat itu dengan tidak membawa kami
pulang terlalu larut dan
mengantarkan kami sampai depan
pintu rumah dan bertemu ayah ibu,
(jangan hanya sampai depan gang,
hey, tuan!)
Kami, para wanita tau kalian tidak
akan bisa seperti ibu kami yang dapat
menghentikan tangisan kami, namun
tolong mengerti, saat kami menangis
dihadapanmu, kami bukan sedang
ingin dihentikan tangisannya, justru
kami sangat ingin kalian dihadapan
kami menampung berapa banyak air
mata yang kami punya, atau sekedar
melihat apa reaksi kalian melihat kami
yang –menurut kami- akan terlihat
jelek saat menangis
Kami, para wanita tau juga
sebenarnya, bahwa kalian tidak akan
punya jawaban yang benar atas
pertanyaan, “aku gendut ya?”, kami
sungguh tau, tapi saat itu kami hanya
ingin tau, apa pendapat kalian tentang
kami yang pagi tadi baru bercermin
dan sedang merasa tidak secantik
Kristen Stewart.
Kami tau, kalian adalah makhluk
bodoh yang tidak peka dan terlalu
lugu untuk percaya pada setiap hal
yang kami katakan, tapi mengertilah
bahwa saat kalian bertanya “baik-baik
aja?” dan kami jawab “iya, aku baik-
baik aja” itu adalah bahasa kami
untuk menyatakan keadaan kami yang
sedang tidak baik namun kami masih
menganggap kalian adalah malaikat
penyelamat yang mampu mengatasi
ketidak-baik- baikan kami saat itu
tanpa kami beritau, (tentu mestinya
kalian sadari jika kami memang benar
sedang baik-baik saja kami akan
menambahkan perkataan seperti “iya
aku baik-baik aja, malah tadi aku di
kampus ketemu dengan dosen yang
itu lho… .*bla. bla.bla”)
Iya, kami sepertinya tau apa yang
kalian pikirkan tentang kami yang
begitu merepotkan. Tapi begitulah
kami, akan selalu merepotkan kalian,
tuan. Hal ini bukan sesuatu yang kami
banggakan, namun inilah bahasa
kami untuk mempercayakan hati kami
pada kalian, jika kalian bukanlah
pemuda yang kami percayakan dan
kami butuhkan, tentu saja yang kami
repotkan dan persulitkan bukan
kalian. Kami makhluk yang amat
perasa dan gampang merasa “tidak
enak”. Kami enggan merepotkan
“orang lain” .
Jika kami merepotkan dan
menyusahkan, berarti kami
menganggap anda bukanlah orang
lain, tuan.
Kami tidak senang bermain-main ,
tuan pemuda. Maka tolong jaga hati
yang kami percayakan ini. Kami
mungkin mudah berbesar hati atau
“geer”, tapi sekali kami menaruh hati
kami pada satu pemuda, butuh waktu
yang lebih lama dari menemukan
lampu bohlam untuk
menghilangkannya (bukan
melupakan).
Kami akan sulit menerima hati baru
setelah itu, karena kami harus
membiasakan diri lagi. Padahal kami
sudah terbiasa dengan anda, terbiasa
melakukan semuanya dengan anda.
Maka tolong, mengertilah tuan.
Karena kami, wanita sungguh sangat
tau sebenarnya kalian, pemuda, dapat
mengatasi semua tingkah kami yang
merepotkan ini.
-KASKUs-